Selasa, 07 Juni 2011

Etanol dari Bunga Matahari

Para peneliti Amerika Serikat tengah meneliti DNA bunga matahari dan diharapkan dapat menghasilkan suatu varietas baru yang dapat menghasilkan makanan dan bahan bakar.

Mereka akan mengawinsilangkan jenis bunga matahari biasa dengan spesies Silverleaf untuk menghasilkan bunga dengan warna kuning cerah. Bunga ini menghasilkan biji berasa lezat dan batang tebal yang mengandung banyak gula sehingga dapat diproses menjadi etanol.

Jenis Silverleaf yang tumbuh di alam liar dan tahan kekeringan dikenal memiliki batang berkayu. Proyek bernama The Genomics of Sunflower ini didanai oleh Genome Canada melalui pemerintah Kanada, Genome BC, Departemen Energi dan Pertanian AS, serta Institut Penelitian Pertanian Nasional Prancis.

Proyek ini bertujuan menemukan gen yang memiliki ciri-ciri bermanfaat bagi bidang pertanian, seperti biji mengandung minyak, berbunga, dan tahan terhadap hama.

Di Amerika Serikat, tanaman itu tumbuh banyak di North Dakota, South Dakota, Kansas, Minnesota, dan Colorado. Biasanya, bunga matahari menghasilkan minyak yang dapat digunakan untuk menggoreng dan bijinya dikonsumsi sebagai makanan ringan. Pemetaan terhadap seluruh DNA famili bunga matahari dapat membantu peningkatan panen, pengendalian gulma, dan pengembangan varietas yang dapat memproduksi bahan kayu untuk lantai.

Banyaknya kadar gula di tangkai Silverleaf dapat dikembangkan guna menghasilkan etanol. AS mengoperasikan 170 tanaman etanol yang menghasilkan 10,6 juta galon bahan bakar per tahunnya. Tapi, bahan bakar itu lebih banyak dihasilkan dari jagung. Kongres AS berharap produksi etanol dari sumber nonmakanan akan mencapai 100 juta galon pada 2010.

Sumber: AP

URL Source: http://www.greenradio.fm/technology/energy/bio-energy/2077-etanol-dari-bunga-matahari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

google918401c9860b4077.html